Mau Dapat Uang Silahkan Daftar

News Update :
Home » , » Laporan Praktikum Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan dengan Tetrasi Alkalimetri

Laporan Praktikum Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan dengan Tetrasi Alkalimetri

Penulis : Unknown on Wednesday, November 14, 2012 | 8:36 AM

LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR



OLEH
                  NAMA             :   SOLEHAN HANS
                  STAMBUK      :    SSEER44455
                  ASISTEN         :   MBAH GUGLE


LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN SUKA DUKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JAGAD RAYA
DUNIA
201X

A.    Tujuan Percoban
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.      Menentukan Molaritas dan Normalitas larutan NaOH
2.      Menetapkan kadar asam cuka perdagangan
B.     Landasan Teori
Asidi dan alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat netral. Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara pemberi proton (asam) dengan penerima proton (basa) (Shochichah,2010).
Asidimetri adalah pengukuran konsentrasi asam dengan menggunakan larutan baku basa, sedangkan alkalimeteri adalah pengukuran konsentrasi basa dengan menggunakan larutan baku asam. Oleh sebab itu, keduanya disebut juga sebagai titrasi asam-basa. Titrasi adalah proses mengukur volume larutan yang terdapat dalam buret yang ditambahkan ke dalam larutan lain yang diketahui volumenya sampai terjadi reaksi sempurna. Atau dengan perkataan lain untuk mengukur volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik ekivalen. Titik ekivalen adalah saat yang menunjukkan bahwa ekivalen perekasi-pereaksi sama. Di dalam prakteknya titik ekivalen sukar diamati, karena hanya meruapakan titik akhir teoritis atau titik akhir stoikometri. Hal ini diatasi dengan pemberian indikator asam-basa yang membantu sehingga titik akhir titrasi dapat diketahui. Titik akhir titrasi meruapakan keadaan di mana penambahan satu tetes zat penitrasi (titran) akan menyebabkan perubahan warna indikator (Anonim,2009).
Titrasi asidi-alkalimetri menyangkut reaksi dengan asam kuat-basa kuat, asam kuat-basa lemah, asam lemah-basa kuat, asam kuat-garam dari asam lemah, basa kuat-garam dari basa lemah. Titrasi ini menggunakan indikator pH atau indikator asam-basa sebagai penanda karena memiliki sifat dapat berubah warna apabila pH lingkungannya berubah. Warna asam ialah sebutan warna indikator ketika dalam keadaan asam dan warna basa ketika dalam keadaan basa (Harjadi,1986).




=======================================================================


Untuk Melanjutkan Membaca Makalah ini Silahkan Download file-nya..!!!
file : Document


atau Lewat


by : solehan.com

Share this article :

Post a Comment

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Jendela Dunia . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger